Photobucket - Video and Image Hosting catatan kecil birunya langit: Mengkambinghitamkan Tuhan...............

Monday, March 12, 2007

Mengkambinghitamkan Tuhan...............

Beberapa waktu yang lalu,ketika AA Gym masih digandrungi oleh Ibu-ibu,seorang jamaahnya bertanya tentang makna takdir.Lebih jauh jamaah tadi bertanya bahwa kalau dalam kehidupan seseorang sudah digaris oleh Tuhan dengan sebuah suratan takdir,maka tidak ada berguna lagi segala daya upaya manusia di dunia ini.Pada waktu itu Aa Gym kurang lebih menjawab bahwa,takdir yang digariskan Tuhan tidak terlepas dari upaya manusia itu sendiri.Tuhan tidak serta merta menggariskan takdir untuk manusia,melainkan takdir terbentuk atas apa yang dilakukan manusia itu sendiri.Contoh yang mudah adalah seorang yang terjatuh di jalanan licin,mungkin akan terhindar dari kejadian serupa seandainya dia memilih melalui jalanan yang tidak licin.

Demikian juga sebenarnya dengan apa yang terjadi belakangan ini di negeri kita.Banyaknya musibah dan kecelakaan yang terjadi tidak lepas dari upaya kita yang serampangan dalam hidup.Kelalaian dan ketidakmampuan mengelola segala sesuatunya dengan benar berakibat cukup fatal dan menyengsarakan hidup orang banyak. Banjir besar,tanah longsor dan berbagai macam kecelakaan sarana transportasi adalah puncak dari keteledoran dan keserampangan kita.

Rasanya terlalu menyederhanakan masalah kalau semua bencana dan musibah yang terjadi adalah bentuk kemurkaan Tuhan.Dengan gampangnya kita melakukan pembenaran diri dan mencoba lepas dari tanggung jawab bersama dengan mengkambing hitamkan Tuhan sebagai penyebab utamanya.Mungkin benar segala musibah tadi merupakan peringatan Tuhan.Namun semata menganggap segala musibah sebagai bentuk kemurkaan Tuhan,sama saja dengan mengaburkan diri dari permasalahan sebenarnya.Tuhan menjalankan fenomena alam sesuai dengan kelazimannya agar manusia lebih banyak belajar dan berpengetahuan.

Kalau kemudian fenomena tobat nasional didengung-dengungkan pada saat sekarang ini,mengulang apa yang dikatakan ustad saya dulu,maka inilah yang disebut dengan tobat sambal.Berhenti berbuat ketika rasa pedas sudah menganggu kita untuk kembali tergoda melakukannya di lain hari.Akhirnya Tuhan “hanya” menjadi pemberhentian terakhir ketika segala sesuatunya sudah berjalan di luar kendali.Sedangkan kita cenderung menjadi lupa diri ketika segala sesuatunya masih berjalan baik.Kita menjadi kurang ajar,selain mengkambinghitamkan Tuhan,kita juga dengan mudah merengek sementara di lain hari kita cenderung untuk melupakannya.

Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang.Tuhan bukanlah Maha Kejam.Segala sesuatu yang terjadi adalah berkaitan upaya dan kerja yang kita lakukan.Hasil yang baik tentu saja akan dinikmati apabila kita berupaya dengan baik dan benar.Hasil buruk akan terjadi apabila kita juga bertindak dengan serampangan dan sembarangan.