Photobucket - Video and Image Hosting catatan kecil birunya langit: Malas...................

Tuesday, January 23, 2007

Malas...................

Pernahkah anda merasakan saat yang luar biasa malasnya?.Ketika anda terbangun di pagi hari,rasa lemas menggelayuti seluruh badan.Udara dingin perlahan menusuk-nusuk tulang.Pada saat demikian pilihan yang paling enak adalah membiarkan badan tetap terbaring di kasur sembari melayangkan pikiran entah kemana.Tuhan memberikan rasa malas yang luar biasa nikmatnya.Tidak tentu berapa jam kita akan terpuaskan untuk tetap membaringkan badan demi memenuhi rasa malas itu,karena rasa malas itu biasanya tidak akan datang di hari libur.Justru rasa malas itu rajin mengunjungi kita di hari kerja.Rutinitas kerja yang terasa membosankan semakin memperkuat rasa malas itu.Kita menghadapi pilihan sulit,antara memuaskan rasa malas yang menggerogoti badan kita atau segera memaksakan diri untuk bangun dan segera berangkat ke tempat kerja.

Demikian juga yang terjadi pada saya pagi ini.Ketika pagi membangunkan kesadaran saya dari tidur malam yang nyenyak,di luaran hujan turun dengan deras.Dingin yang menyergap membuat saya menarik selimut rapat-rapat sembari memeluk guling erat-erat.Inilah saat-saat paling menyiksa.Rasa malas yang menggerogoti badan semakin lengkap dengan libido yang tiba-tiba meninggi di tengah dingin pagi menyergap.”Ah……saya masih normal”,batin saya dalam hati.Sejenak terpikir untuk menyeduh kopi hangat agar sedikit ternetralisir libido yang tak kenal kompromi ini.Namun, rasa malas seolah menginterupsi syaraf saya agar tidak segera menggerakkan badan dan membiarkan badan saya meringkuk menikmati kemalasan ini.

Sampai jam dinding berdentang 7 kali,saya masih saja meringkuk di kamar.Bimbang untuk memutuskan,apakah saya mesti bolos atau masuk kantor?.Teringat materi pekerjaan kantor yang belum saya edit,memaksa saya segera bangun.Seperti biasa doping harian di pagi hari adalah secangkir kopi dan sebatang rokok sembari menikmati berita pagi di televisi.Di luaran hujan masih saja tak bosan meneteskan rintik-rintik air.Setelah mandi seadanya saya pun berangkat.

Entah kenapa,ketika kemalasan sedang melanda,suasana jalanan pun seperti tidak mendukung kita untuk melakukan aktivitas.Banyaknya pengendara sepeda motor yang meneduh di bawah jembatan penyeberangan membuat kemacetan luar biasa.Sedikit-demi sedikit kesabaran saya mulai terkikis.Di tengah hujan yang tak kunjung berhenti saya mesti berjibaku memacu kendaraan sela-sela barisan antrian mobil.Umpatan-umpatan kecil mau tak mau keluar juga dari mulut ketika ada kendaraan yang tidak sabar ingin mendahului dengan meninggalkan percikan air yang membasahi sepatu saya.

Perasaan lega melingkupi hati,ketika berhasil lolos dari kemacetan itu.Ketika sedang asyik-asyiknya memacu kendaraan tiba-tiba ada serombongan pemuda menutup jalan dengan melambai-lambaikan bendera kuning sebagai tanda minta diberi jalan.Para pemuda tersebut memberi perintah dengan nada berteriak dan menampakkan wajah galak.Beberapa kendaraan yang mencoba menerobos pagar betis,dipukulnya dengan galah bambu.Nampak arak-arakan panjang iringan pembawa jenazah.Dan segera saja kemacetan tumbuh di sekitar tempat blokade pembawa bendera kuning tersebut.Untuk sejenak saya merasa menyesal telah memutuskan untuk tetap masuk kerja di derasnya hujan ini.Tiba-tiba perasaan egois saya timbul,”Ah…sebenarnya siapa yang mesti didahulukan?Orang hidup ataukah orang mati?Bukankah orang yang sudah meninggal masih bisa sabar seandainya dikubur nanti siang?”.

Akhirnya berhasil juga perjuangan saya untuk masuk kantor.Sampai di kantor,rasa malas saya ternyata tidak kunjung hilang.Alih-alih mengerjakan pekerjaan kantor yang tertunda pada hari kemarin,saya justru menulis artikel ini.Inilah artikel orang yang sedang malas.Tanpa rujukan,tanpa opini yang berarti dan tanpa hal-hal berguna yang ingin disampaikan.Di luar masih saja mendung.Saya membayangkan kalau saja saya masih berada di tempat tidur dengan merapatkan selimut.Ah…..alangkah nikmatnya.Rasa malas ini takkan kubiarkan pergi hari ini.