Photobucket - Video and Image Hosting catatan kecil birunya langit: May 2007

Thursday, May 03, 2007

Bendera setangah tiang untuk MU.......................

Sebuah harapan dan cita-cita akan keberhasilan selalu mendatangkan tekanan psikis tersendiri.Apalagi bila tekanan keberhasilan itu datang dari tuntutan dan bersangkutan dengan publik Tak banyak yang bisa melewati sebuah tekanan psikis untuk kemudian menuju jenjang keberhasilan.Anda tentu masih ingat ketika 16 menteri dari kabinet Presiden SBY terkapar dan masuk rumah sakit.Hal itu merupakan gambaran betapa berat tekanan psikis akan tuntutan keberhasilan dari publik.

Dalam dunia sepakbola Jose Maurinho,pelatih Chelsea,adalah salah satu figure yang setidaknya berhasil melewati beratnya sebuah tekanan akan tuntutan keberhasilan.Meskipun untuk menutupi beratnya tekanan psikis itu Jose Mourinho mesti berimprovisasi dengan mulut besarnya.Datang ke Stamford Brigde dengan status pelatih yang membawa FC Porto menjadi juara Liga Champion,Maurinho dituntut oleh Roman Abramovich dan publik London untuk melakukan hal serupa di Chelsea.Dana besar untuk membeli pemain manapun yang diinginkan disediakan oleh Abramovich.Namun semua itu mesti berbalas dengan label juara.

Kalau kemudian Maurinho berbicara sedikit arogan dan bermulut besar dengan menebarkan perang urat syaraf kepada lawan-lawannya,maka itu bukan saja berkaitan dengan kepercayaan diri Jose Murinho yang tinggi,namun juga berkaitan dengan ketakutan Mourinho akan sebuah kegagalan.Memang,pada akhirnya Mourinho memang berhasil mempersembahkan juara kepada Chelsea,namun efek dari beratnya tekanan psikis akan keberhasilan itu tidak bisa ditutupi.Mourinho menjadi sosok dengan kepribadian yang labil bahkan bisa dikatakan stress dan penuh kontroversi dengan ucapan-ucapan yang cenderung mengundang permusuhan dan memperkeruh suasana.Bahkan belakangan Mourinho terlibat perang kata-kata dengan Christiano Ronaldo di media,sebuah hal yang bertendensi mengurangi respek pemain terhadap pelatih klub lain.

Kekalahan telak Manchester United dari AC Milan dini hari tadi dengan skor 3-0 pun tak lepas dari beratnya tekanan psikis akan tuntutan keberhasilan tersebut.Ketika Ryan Gigs dan Ole Gunar Solkjaer,dua pemain senior MU berujar bahwa pasukan MU era 2007 sangat muda dan kuat sehingga berpeluang mengulang treble 1999,ada satu hal yang dilupakan bahwa anak-anak muda yang sekarang menjadi kekuatan MU sekarang belum tertempa dengan pengalaman dan bermentalkan juara.Tentu saja lain kondisinya dengan skuad yang meraih treble 1999 yang berintikan pemain “class of 92” seperti Paul Scholes,kakak beradik Neville,David Beckham.Skuad 1999 telah tertempa secara fisik dan mental dengan melewati sejumlah pertandingan dramatis sehingga mereka beberapa kali menjadi juara Liga Primer.

Tekanan terhadap anak-anak Manchester United itu itu dimulai ketika MU terpeleset dengan pertandingan melawan Porstmouth sehingga Chelsea berhasil mendekati perolehan nilai MU sehingga tinggal berjarak 3 poin lagi.Tuntutan mesti menang untuk mengamankan gelar Juara premiership,jadwal pertandingan yang sangat padat yang hanya berselisih 3 hari dan banyaknya pemain utama yang cedera membuat beban yang ditanggung anak-anak belia seperti Wayne Rooney dan Christianio Ronaldo sangatlah berat.Dan setelah kemenangan spektakuler terhadap AS Roma dengan skor 7-1,maka performa anak-anak Manchester United terus saja menurun.Kalah melawan Porstmouth 2-1,imbang melawan Midllesborough 1-1 dan hampir saja dipermalukan oleh Everton di Goodison Park setelah ketinggalan 2 gol di babak pertama.

Maka lihatlah wajah Rooney dan Christiano Ronaldo pada pertandingan dini hari tadi.Wajah-wajah belia yang murung karena mesti menanggung beban seberat gunung di pundaknya.Yang kemudian terjadi adalah wajah-wajah yang tidak bisa bermain lepas.Umpan-umpan yang salah,kegagapan menghadapi serangan lawan dan lembeknya koordinasi pertahanan.Serangan MU pun menjadi macet ketika Ronaldo tidak bisa bermain lepas dan mengembangkan permainannya.Roney pun tidak bisa berbuat banyak tanpa aliran bola yang cukup dari lini tengah.Ruang gerak yang dibatasi,sementara trisula yang diharapkan merobek jantung pertahanan Milan pun mati kutu.Ketika si wajah belia Ronaldo mengalami kebuntuan melancarkan serangan,maka tidak ada pemain lain yang mengambil peran serupa.Serangan MU pun tidak menjadi tidak banyak artinya.

Saya banyak mengikuti pertandingan Manchester United.Kekalahan dan kemenangan adalah hal yang biasa.Namun pertandingan semalam membuat hati saya bersedih dan miris.Baru dini hari tadi saya melihat Sir Alex Ferguson,pelatih Manchester United, menggeleng-gelengkan kepala dengan tatapan kosong.Kalau pada pertandingan melawan AS Roma,anak Manchester Unitedlah yang seolah mengajari anak-anak Roma bermain bola,maka yang terjadi pada pertandingan dini hari tadi adalah hal sebaliknya.Sebuah kekalahan memang mesti diterima dengan lapang dada.Sayangnya kekalahan itu mesti diterima tanpa adanya sebuah perlawanan yang berarti.Sungguh menyedihkan…….