Photobucket - Video and Image Hosting catatan kecil birunya langit: Kalau sejarah tidak berpihak.....................

Friday, November 10, 2006

Kalau sejarah tidak berpihak.....................

Dunia mencatat sejumlah tokoh besar dengan ambisi besarnya.Ambisi besar yang dibarengi dengan kekuatan yang besar pula untuk mewujudkan ambisi tersebut telah menorehkan catatan buruk dalam sejarah.Dominasi kekuatan sebuah kelompok terhadap kelompok lain dan sentiment kebencian sebuah kelompok terhadap kelompok lain ,membuat ambisi besar tersebut tidak segan-segan menghalalkan segala cara.Perang dikobarkan mesti korban berjatuhan dimana – mana dan ribuan orang meregang nyawa.

Pada tahun 1933 dalam usia 40 an tahun,Hitler melalui partai Nazi yang fenomenal naik menjadi Kanselir Jerman.Diringi semangat nasionalisme yang tinggi dan semboyan keunggulan ras Arya,Hitler merancang penaklukan daratan Eropa yang ujungnya menyeret negara-negara lain ke dalam kancah Perang Dunia II.Hitler terhitung sukses dalam penaklukan negara-negara Eropa.Belum pernah ada sebuah negara yang mempunyai negara taklukan seluas Hitler.Namun keberhasilan penaklukan Hitler dibarengi dengan sejumlah catatan kelam.Nasionalis fanatik yang dianutnya dan kebencian yang berlebihan terhadap etnis Yahudi,Rusia dan Gypsy membuat Hitler gelap mata.Hitler membangun kamp-kamp konsentrasi penyiksaan untuk etnis tersebut.Jutaan orang tewas oleh sebuah upaya yang disebut Hitler sebagai pembersihan dunia dari etnis-etnis berkasta rendah.Dan duniapun menyebut Hitler sebagai penjahat perang.

Setelah komunisme runtuh di Eropa Timur dan Ferderasi Yugoslavia diambang keruntuhan ,munculah sebuah nama yang menghebohkan ,Slobodan Milosevic.Nasionalisme yang tinggi dan obsesinya akan kejayaan Serbia Raya membuatnya kukuh mempertahankan keutuhan Republik Federal Yugoslavia.Tidak ingin kejadian runtuhnya Uni Sovyet terulang di Yugoslavia,maka ketika Juni 1991 Slovenia dan Kroasia ingin memisahkan diri dari federasi,diikuti Republik Macedonia pada September 1991 dan Bosnia Herzegovina pada Maret 1992,Slobodan Milosevic memilih menghadapi itu semua dengan mengobarkan perang.Maka Yugoslavia pun membara dengan perang yang dikobarkan Milosevic.Namun pemisahan negara-negara tersebut tetap tak terelakkan.Milosevic tak mampu mengakomodasi keragaman di Yugoslavia.Bahkan terang-terangan Milosevic mengesampingkan etnis lain dan memperlakukan sebagai warga kelas dua.Alhasil keinginan warga Kosovo dan Metohija yang mayoritas Muslim untuk lebih mendapat kesetaraan hak mendapat tekanan keras.Perang Kosovo meletus tahun 1998 dan terjadilah pembunuhan massal warga Muslim di Kosovo oleh etnis Serbia.Sama dengan Hitler,Milosevic pun mendapat sebutan penjahat perang.Milosevic meninggal di pusat tahanan penjahat perang PBB di Den Haag pada tanggal 11 maret 2006.

Sejarah seolah selalu berulang.Setelah era Hitler dan Milosevic,di masa kini perhatian dunia terkuras pada sosok keras kepala,George Walker Bush.Lain Hitler,lain Milosevic,lain pula George Walker Bush.Meski ketiganya tidak persis sebangun,namun mereka mempunyai kesamaan.Sama-sama mempunyai ambisi besar,sama-sama gemar mengobarkan perang untuk mewujudkan ambisi tersebut,sama-sama mempunyai sentiment kebencian terhadap etnis/golongan tertentu dan sama –sama mempunyai sepak terjang yang membuat ribuan orang meregang nyawa dan menimbulkan korban berjatuhan dimana-mana.Seprti telah sama-sama kita ketahui setelah meledaknya menara kembar WTC pada tanggal 11 September 2001,maka George W. Bush mengobarkan sebuah perang terhadap terorisme.Dalam kerangka itu pulalah Bush menginvasi Afghanistan dan Irak.Dan ketika Bush terpeleset lidah dengan mengatakan itu sebagai “crusade”,maka semakin membuka mata bahwa Bush mempunyai agenda kebencian tertentu terhadap komunitas Muslim.Terbukti ketika AS mempermasalahkan pembangunan persenjataan di Korea Utara,tidak serta merta membuat Bush menyerbu Korea Utara.Padahal atas alasan seperti itulah,Bush memaksakan diri untuk datang dan menghancurkan Irak.

Namun coretan sejarah memperlakukan mereka secara berbeda.Sejarah ternyata tercetak menurut sudut pandang subjektivitas kelompok tertentu.Dalam sejarah seseorang bisa saja menjadi hero bagi sebuah kelompok,namun bisa juga menjadi penjahat bagi kelompok yang lain.Kalau Hitler dan Milosevic telah mengakhiri nasibnya secara tragis dan dijuluki sebagai penjahat perang,maka Bush justru sebaliknya.Bush masih merasa dialah penjaga perdamaian dunia.Maka, mesti sepak terjangnya telah melukai banyak pihak dan telah meninggalkan catatan kelam di mana-mana,Bush masih tersenyum menyaksikan efek perbuatannya dari kursi nyaman kepresidenannya.

Maka sejarah terbentuk tergantung siapa yang menyuarakannya.Adalah sangat jelas,bagi AS yang terwakili kepentingan politiknya,maka Bush adalah seorang hero.Namun di pihak lain bisa juga Bush dianggap sebagai penjahat perang.Andapun boleh mengkreasi sosok Bush menurut pemikiran anda.Kita boleh sepakat.boleh saja tidak.Namun tentu kita sepakat,bahwa Bush adalah satu-satunya tamu negara yang berkunjung ke Indonesia yang sangat jumawa.Belum pernah rasanya ada penyambutan tamu negara yang begitu merepotkan dan menghabiskan banyak biaya.Penyambutan yang berlebihan untuk seseorang yang bagi sebagian kalangan dianggap penjahat perang.

Seandainya mesin waktu berputar,mungkin Hitler dan Milosevic pun akan kita sambut dengan gegap gempita,seandainya berkunjung ke Indonesia.Toh,sebutan apakah dia seorang penjahat perang atau dia seorang hero hanyalah sekedar sebutan,tergantung siapa yang bisa membentuk dan menggiring opini dunia.Jadi kalau anda ingin mengkreasi catatan sejarah dan menempatkan Bush sebagai penjahat perang,rasanya hal tersebut sah-sah saja.Hanya sejauh mana kemampuan anda menggiring opini tersebut sehingga bisa diterima kalangan banyak.