Photobucket - Video and Image Hosting catatan kecil birunya langit: Cukup sampai disini.............

Sunday, October 29, 2006

Cukup sampai disini.............


Mobilisasi massa dalam partisipasi politik biasanya tidak lepas dari ikatan primordial yang meliputi golongan,agama,suku ataupun kedaerahan.Maka ketika berlangsung pemilihan umum masyarakat dengan sendirinya terkotak-kotak dalam pilihan masing-masing.

Seperti di kampung halaman saya yang baru saja terkena gempa,pilihan politik dalam pemilu sangatlah jelas.Sebagai sebuah tempat yang menjadi motor dari gerakan Muhammadiyah,maka kelahiran Partai Amanat Nasional yang dibidani oleh Prof DR M Amien Rais disambut dengan gembira.Maka ketika pemilu berlangsung,tanpa banyak komando dari atas,anak-anak muda telah bergerak untuk memobilisasi massa.Jangan dibayangkan seperti di perkotaan,untuk urusan kaos partai pun mereka membuat sendiri tanpa mesti menunggu dari pembagian partai.Dan mobilisasi massa itu pun tidak sia-sia rasanya,usaha yang cukup keras membuat salah satu warga berhasil menjadi anggota DPRD sekalipun hanya merupakan anggota pengganti antar waktu.

Partisipasi politik tentu mengharapkan sebuah imbalan.Dalam jangka panjang berupa terakomodasinya kepentingan rakyat dan dalam jangak pendek perhatian partai politik terhadap massa akar rumputnya.Apabila perhatian terhadap basis massa akar rumput tadi terlewatkan,maka kecewalah mereka.

Setidaknya demikianlah yang terjadi di kampung halaman saya.Begitu gempa bumi melanda,denyut kehidupan serasa berhenti.Hilangnya tempat tinggal,sanak keluarga yang sakit bahkan meninggal dan persediaan bahan makanan yang menipis membuat keadaan menjadi semakin kacau.Dalam keadaan seperti itulah,maka hanya bantuan dari pihak luarlah yang sangat diharapkan.Dan memang bantuan datang silih berganti.Ketika listrik hampir seminggu mati,maka ada pihak yang memberi bantuan genset.Bahan makanan,tenda,pakaian bekas datang silih berganti.

Maka banyak pihak dan banyak lembaga yang datang mendirikan posko dan memberikan bantuan di kampung halaman saya.Dan rupanya masyarakat pun mafhum siapa saja yang memberikan bantuan.Maklum saja mereka memberikan bantuan menggunakan organisasi masing-masing.Bukan hanya organisasi sosial saja yang mendirikan posko dan memberikan bantuan,namun organisasi politik pun bnyak yang datang memberikan bantuan dan mendirikan posko disana.

Hari-hari menjadi pembicaraan,partai ini menyumbang ini,atau partai anu menyumbang itu.Namun masyarakat merasa ada sesuatu yang ganjil,kemana Partai Amanat Nasional yang selama ini didukungnya?Ada memang sumbangan dari partai Amanat Nasional,namun dibanding dari Partai lain yang selaman ini perolehan suaranya di wilayah itu sangat kecil,sumbangan Partai Amanatlah Nasional sangatlah tidak seberapa.

Suara-suara sumbang pun mulai bermunculan,puncaknya adalah ketika anggota DPR Pusat berkunjung ke tempat halaman saya.Menjelang kedatangannya masyarakat ramai membicarakannya,mungkin saat inilah partai yang masyarakat dukung akan memberikan bantuan.Namun lagi-lagi masyarakat kembali kecewa.Ternyata itu hanyalah kunjungan biasa,yang tentunya membuat harapan masyarakat yang menggunung menjadi sirna.Maka kekecewaan yang ada pun berubah menjadi sebuah ancaman,”Pemilu depan tidak akan ada lagi dukungan untuk PAN”.Kekecewaan memang merubah segalanya,seperti juga seorang teman yang pemilu kemarin memilih untuk tidak mengikuti pemilihan umum,mungkin demikian juga yang akan dilakukan warga kampung halaman saya.