Photobucket - Video and Image Hosting catatan kecil birunya langit: Menampar wajah bersama Tukul................

Friday, December 08, 2006

Menampar wajah bersama Tukul................

Tidak banyak acara TV yang menarik perhatian saya.Hanya siaran langsung Liga Inggris di TV7 saja yang bisa membuat saya bertahan berjam-jam di depan TV dan merasa sayang untuk melewatkannya.Apalagi jika team kesayangan saya,Manchester United bertanding,mungkin saya lebih baik melewatkan acara lain dari pada mesti meninggalkan pesona Ryan Giggs dan Cristiano Ronaldo meliuk-liuk membawa bola.

Acara yang lainnya secara sporadis saya ikuti seperti talkshownya Andy F. Noya di Metro TV.Liputan 6 di SCTV,meski berita yang diwartakan lebih banyak berita buruk dari pada berita baiknya,toh memang begitu keadaan kita sekarang.Tak ketinggalan juga acara film-film di Trans TV dan TV7,meski filmnya adalah film ulangan yang sudah berkali-kali diputar di layar TV,toh lumayan juga untuk sekedar tontonan pengantar tidur.Dari sekian stasiun TV lama,hanya Indosiar saja yang tidak pernah saya tonton secara penuh.Sejak Republik BBM lengser,rasanya tidak ada acara di Indosiar yang masuk kategori menarik,setidaknya menurut saya sendiri.

Belakangan acara TV kegemaran saya bertambah lagi.Di TV 7 ada sebuah acara talk show yang dipandu Tukul Arwana.Mulanya acara ini tidak begitu menarik perhatian saya.Dalam pikiran saya acara ini mungkin tak beda jauh dengan acara yang menampilkan gossip-gosip selebriti kita.Baru setelah acara ini ditayangkan 4 kali dalam seminggu,sebuah pertanda bahwa rating acara ini cukup baik dan mendatangkan slot iklan yang banyak,saya merasa penasaran ingin menyaksikan acara tersebut.Ternyata acara ini semarak,penuh canda dan ger-geran dari awal sampai akhir.

Jangan dibandingkan dengan dengan acara Kick Andy yang dipandu Andy F. Noya.Kalau dalam acara Kick Andy topik yang dibahas adalah topik yang serius,maka dalam acara Empat Mata topik yang diajukan adalah topik yang ringan.Meski setiap menjelang jeda iklan Tukul selalu mengatakan,”Kita kupas lebih dalam lagi setelah yang satu ini……”,pada dasarnya Tukul tidak pernah benar-benar mengupas topik secara mendetail dan lebih dalam.Yang ada justru candaan antara Tukul dengan bintang tamu dan juga penonton di studio.


Sumber kelucuan adalah keluguan Tukul yang gagap teknologi,”wong ndeso” yang sok suka ngomong Inggris meski dengan lafal yang salah dan juga noraknya Tukul terhadap bintang tamu perempuan yang cantik. Ketika Tukul keluar tingkah polahnya yang “ndheso”,maka penonton di studio akan serentak berteriak,”Huuuuuu…..wong ndheso”.Dan biasanya Tukul akan membalas meledek penonton dengan uacapan serupa. Disamping itu celetukan-celetukan spontan Tukul juga terasa menyegarkan.Meskipun saya agak menyesalkan atas eksploitasi bibir panjang Tukul yang terasa sangat berlebihan.

Dalam melontarkan pertanyaan Tukul dipandu oleh seseorang yang bernama Tya melalui sebuah laptop,maka celetukan,”Kita kembali ke laptop”,sangat populer di acara itu.Ketika seorang bintang tamu menggoda Tukul dengan menutup laptop yang biasanya laptop masuk modus stand by,Tukul menjadi kebingungan ketika laptop dibuka tak kunjung menyala.

Tukul juga sangat senang menggunakan kata-kata dalam bahasa Inggris,ucapan “Silent,please”,menjadi ucapan rutin ketika penonton tak kunjung berhenti tertawa.Dan dengan PD nya Tukul mengucapkan kalimat ,”Empat Mata fish to fish”,sampai Indi Barends,yang menjadi bintang tamu kala itu ,tertawa terkekeh-kekeh.Mungkin yang dimaksudkan adalah “Empat Mata face to face”,dan waktu itu Indi Barends juga memberikan koreksi demikian.

Mungkin kita akan menganggap keluguan Tukul sebagai “wong ndheso” sengaja dieksploitasi oleh produser.Meskipun dalam keseharian mungkin Tukul tidaklah seperti itu.Padahal kalau kita mau sedikit merenung,apa yang ditampilkan Tukul adalah potret telanjang kita semua.Kalau Tukul yang gaptek menjadi sedikit bergaya dengan laptop yang baru dikenalnya,maka banyak juga dari kita yang menjadi norak karena mempunyai HP berkamera sampai making love bersama pacar pun mesti direkam.Kalau Tukul sok keinggris-inggrisan,maka banyak juga dari senang dengan gaya keinggris inggrisan meski terkadang tidak pada tempatnya.Kalau Tukul keluar noraknya dengan punya keinginan menyentuh dan melakukan cium pipi dengan bintang perempuan cantik,maka banyak juga dari kita yang tak bisa menahan diri ingin memiliki perempuan cantik lagi meski di rumah sudah beristri dan mempunyai anak banyak.

Tukul memang “wong ndheso” yang lugu namun Tukul setidaknya jujur mengekspresikannya.Sekali waktu Tukul mengucapkan sebuah kata dalam bahasa Jawa yang sebenarnya kasar,”nggragas (Ind : serakah )”,sebenarnya itulah yang banyak terjadi saat ini.”Nggragas” dalam mencari rejeki,”nggragas” dalam mengejar jabatan dan karier,”nggragas” nafsu syahwatnya sehingga melupakan etika.Keadaan memang terkadang mengaburkan logika dan pertimbangan.Namun sekali waktu perlu rasanya kita bercermin melihat secara seksama diri kita sendiri,mungkin bayangan Tukul ada di cermin kita.