Photobucket - Video and Image Hosting catatan kecil birunya langit: Lupa.....................

Wednesday, December 06, 2006

Lupa.....................

Sifat lupa biasanya dihubungkan dengan usia.Menurunnya daya ingat membuat orang mudah menjadi lupa.Lupa bisa terjadi mulai dari hal-hal sederhana sampai hal – hal yang terkadang bisa merepotkan diri sendiri.Lupa juga bisa berarti sebuah ketidak cermatan,kurangnya perhatian terhadap sesuatu hal sehingga sesuatu hal itu mudah terabaikan dan menjadi sesuatu yang dilupakan.

Lupa berhubungan erat juga dengan sebuah kata lain yaitu janji.Maka menjadi sebuah kebiasaan kalau janji menjadi kawan seiring seperjalanan dengan lupa.Dalam artian orang yang suka berjanji menjadi suka lupa untuk menepati janjinya.Dengan demikian lupa bukan hanya perkara menurunnya daya ingat,lupa juga berkaitan dengan mudahnya mulut mengeluarkan sebuah perkataan tapi susahnya sebuah tindakan untuk mengikuti perkataan tadi.

Ada lupa dalam bentuk lain,yaitu lupa diri.Seandainya diberi sebuah penilaian dengan skala,maka lupa diri ini termasuk sifat lupa yang paling parah.Lupa diri di artikan sebagai keadaan dimana seseorang tidak bisa menempatkan diri pada kedudukan dan proporsi sebenarnya.Akibatnya tindakan seseorang yang lupa diri di luar kontrol.Karena lupa diri orang bisa juga menjadi lupa daratan,sehingga membuat sebuah tindakan membabi buta dan mengesampingkan logika.

Lupa diri bisa terjadi kepada siapa saja.Bisa terjadi pada saya,bisa juga terjadi pada anda.Semuanya berkaitan dengan sifat manusia yang gampang tergoda sehingga menjadi lupa yang bisa menjadikan lupa diri bahkan menjadi lupa daratan.Maka jangan heran kalau seorang tokoh sekaliber Aa Gym pun bisa lupa diri.Lupa kedudukannya sebagai tokoh nasional yang dipuji karena kesejukaanya dan menjadi panutan banyak orang.Lupa kepada istrinya yang telah mendampinginya selama 20 tahun dari mulai saat hidup susah sampai saat materi bukan menjadi masalah seperti sekarang ini.Lupa bahwa poligami meski diperbolehkan dalam ajaran agama berat syaratnya.Lupa bahwa syarat berat tadi berlaku umum,dalam artian setiap manusia akan berat menjalaninya,bukan malah menepiskan sehingga dalam sebuah wawancara Aa Gym berujar dengan memberi kesan bahwa syarat itu berat bagi orang lain tetapi tidak bagi Aa Gym sendiri.

“Mulutmu harimaumu”,demikian sebuah pepatah mengatakan.Yang berarti bahwa apa yang kita ucapkan mesti dilakukan dengan berhati-hati agar ucapan kita jangan sampai mencelakakan diri kita sendiri.Mencermati apa yang selalu diceramahkan Aa Gym selama ini,maka perkawinan kedua yang dilakukan beliau sungguh sangat tidak terbayangkan.Padahal ceramah Aa Gym adalah sebuah oase kesejukan di padang pasir kehidupan yang panas dan gersang.Aa Gym selalu menekankan agar ikhlas menerima kehidupan,gampang bersyukur,bisa mengendalikan diri dan tidak emosional yang ujungnya akan meyakiti pihak lain.Pokoknya pada intinya manusia berada pada titik nol,tidak agresif yang menandakan seseorang tidak bisa mengendalikan nafsu dan juga tidak menjadi minder dan apatis dalam menghadapi kesejukan.

Jarkoni,demikian sebuah idiom Jawa mengatakan.Jarkoni adalah kependekan dari kalimat “iso ujar ora iso nglakoni”,terjemahan bebasnya dalam bahasa Indonesia adalah “mudah mengucapkannya tetapi tidak gampang untuk menjalankannya”.Maaf,setidaknya demikian yang saya lihat dalam diri Aa Gym sekarang ini.Mengucapkan menahan nafsu itu sangat gampang,akan tetapi menjadi susah menjalaninya apabila kita melihat perempuan sangat cantik dan kita tertarik mendekatinya untuk memilikinya meski kita sudah beristri.Berhati-hati dalam tindakan agar tidak menyakiti orang lain adalah hal yang gampang diucapkan,namun menjaga agar istri sendiri tidak mengalami tekanan batin berkepanjangan ternyata susah dilakukan.

Seribu kekecewaan boleh ditumpahkan,yang jelas poligami Aa Gym itu sudah terjadi.Sepanjang minggu kemarin tayangan tv tidak habis-habisnya menayangkan polemik soal poligami Aa Gym.Hidup selalu mengenal sang pemenang dan sang pecundang.Dalam lakon ini sang pemenang adalah Aa Gym dan sang pecundang itu adalah Teh Ninih.Dan sang pemenang sepanjang siaran tv itu banyak menebar senyum.Entah kenapa,siang itu senyum Aa Gym gagal saya lihat sebagai senyum penuh kesejukan.Justru yang terbayang di benak saya adalah senyum penuh keculasan dan kelicikan.Dan Teh Ninih sebagai pihak yang kalah pun tetap tersenyum,meski senyum itu kelihatan getir dan pahit.

Ketika Teh Ninih memohon doa untuk dikuatkan,maka yang terbayang adalah wanita dengan 6 orang anak yang sangat tidak berdaya.Satu hal yang membuat trenyuh adalah ketika Teh Ninih mengatakan bahwa beliau mencoba ikhlas memahami keyakinan sebuah ajaran.Tampaknya Aa Gym berhasil menyuntikkan keyakinan kepada istrinya bahwa poligami itu merupakan ibadah.Rasanya agama hanya mengatur bukan memerintahkan jadi bukan sebuah kewajiban seorang isteri untuk mengijinkan poligami suaminya.

Apapun bentuknya kita tidak boleh lupa.Aa Gym juga manusia seperti kita,senang melihat sesuatu yang indah dan cantik.Jadi rasanya kekecewaan pun menjadi berlebihan toh istrinya sendiri sudah mengijinkan.Meski pun rasa kecewa itu timbul karena mereka punya harapan berlebih pada Aa Gym sebagai simbol pemersatu masyarakat.Sebagai sebuah simbol maka wajarlah kalau masyarakat sangat berharap agar Aa Gym tampil utuh dan sempurna .Sayangnya harapan itu tidak terjadi.Aa Gym telah memilih jalannya sendiri meskipun itu bisa berpotensi merusak reputasinya.Jujur saja saya menjadi kecewa karenanya.