Photobucket - Video and Image Hosting catatan kecil birunya langit: March 2007

Wednesday, March 28, 2007

Messenger lokal berbayar....laku nggak ya....?

Kesuksesan seseorang biasanya bisa menjadi inspirasi pihak lain untuk melakukan hal yang sama.Tak jadi soal apakah seseorang akan menjadi kreator ataukah sekedar menjadi pengekor.Demikian juga dengan kesuksesan Yahoo Mesenger yang mendunia dan memikat begitu banyak orang untuk setia selalu memakainya.Kalau kemudian MSN dan Google melakukan hal yang sama dengan menyediakan layanan messenger serupa,maka bukan pula menjadi soal siapa pengekor dan siapa pemulanya.Namun keunggulan akan terlihat dengan melihat siapa yang menyediakan layanan messenger terbaik dan nyaman dipakai.

Nampaknya hal itu jugalah yang menjadi mendorong sejumlah pihak di Indonesia untuk membuat messenger citarasa lokal.Messenger ini beralamat di www.indline.com. Anda yang tertarik menggunakannya maka anda mesti mendownloadnya di alamat situs tersebut.Situs ini menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya,nampaknya pengelola situs ini berkeinginan menyasar seluruh pengguna internet di seluruh dunia.Cita rasa lokal nampak di bagian bawah halaman muka situs ini yang menampilkan iklan sebuah stasiun radio di Jakarta dan sejumlah perusahaan yang berbasis di Indonesia.

Untuk mendownload messenger ini tidak dibutuhkan waktu yang lama.Tak seperti Yahoo messenger yang berukuran jumbo,Indline Messenger ini hanya sebesar 3,7 mb.Dengan koneksi telkomnet instant seperti yang saya gunakan kurang lebih makan waktu sekitar 10 menit.tak beda jauh dengan Yahoo Mesenger,untuk bisa menggunakan Indline Messenger,maka anda mesti melakukan registrasi terlebih dahulu.Dengan melakukan registrasi maka anda mendapatkan sebuah alamat email.Nantinya email ini terintegrasi dalam Indline Messenger,bahkan nampaknya indline messenger juga menyediakan program push email semacam Microsoft Outlook.

Pertama kali membuka halaman situs ini,begitu juga dengan tampak muka Indline messengernya,maka kesan pertama adalah seperti membuka situs underground.Warna hitam pekat nampak mengemuka.Fasilitas di Indline Messenger cukup lengkap.Emoticon seperti di Yahoo Messenger juga tersedia.Di sudut bawah disediakan aplikasi media player yang berisi video klip yang siap kita putar.Menu utamanya tersedia dalam menu drop down yang terdiri dari Mail center yang berisi email dan aplikasi emailnya,Communication yang berisi Multimedia message,Contact List,Internet Phone,SMS dan MMS maupun chatroom tempat kita bisa menambah teman dan melakukan perbincangan dengan netter lain.Menariknya lagi adalah Indline menyediakan menu siaran TV dengan meng-klik Metro Live dan Trans Live.Sayang ketika saya mencoba fasilitas ini yang nampak justru gambar bertuliskan error.

Setelah berhasil mendownload dan menginstalasikan messenger ini saya tertarik untuk mencobanya.User id saya dan password saya tulis dan saya klik login.Hanya memerlukan waktu sebentar untuk tersambung ke Indline messenger ini.Sayang,karena masih baru maka contact list saya pun masih kosong melompong.Iseng-iseng saya masuk ke Multimedia chatroom.Di sinipun setali tiga uang.Suasana sepi tanpa terlihai user id yang online.Di room welcome lobby hanya terlihat 3 user yang ol.

Birulangit : sepi……

Xxxxxx : iya…masih baru seh….

Birulangit : tiap hari begini….

Xxxxxx : kalau malam seh rame…bisa 20an orang….

Birulangit : masih versi beta….nantinya ada versi berbayarnya?

Xxxxxx : yup…nantinya versi berbayarnya akan diluncurkan….

Birulangit :emang di Indonesia messenger berbayar bisa laku?

Xxxxxx : kita menyasar pengguna internasional..nantinya akan diluncurkan dua versi..versi berbayar dan versi gratis dengan masing-masing berbeda fiturnya.

Saya menggut-manggut,meskipun saya yakin lawan bicara saya tak bakalan melihat saya menggut-manggut.Tak banyak situs lokal yang bisa bertahan lama.Terkecuali www.detik.com ,maka banyak situs yang tadinya hadir di belantara internet,perlahan-lahan hilang.Jangankan yang berbayar,yang gratis pun banyak yang gulung tikar.Cukup sulit untuk bisa menghidupi sebuah situs,apalagi kalau mengharapkan sebuah keuntungan komersil.Banyak perusahaan belum tertarik memasang iklan di sebuah situs web.Menarik member dengan sejumlah uang iuran juga efektif.Tak banyak netter yang tertarik menjadi member begitu mengetahui untuk menjadi member mesti mengekuarkan sejumlah uang.Selama ini,di negara kita hanya situs pornolah yang sukses mendulang keuntungan dengan menarik membernya sejumlah uang sebagai syarat untuk registrasi.

Hanya waktu yang akan menguji,apakah Indline Messenger akan bertahan dalam jangka waktu yang lama.Ataukah sekedar mencatat jejak di dunia internet seperti situs-situs lokal sebelumnya untuk kemudian hilang tak tentu rimbanya.

Wednesday, March 21, 2007

Menunggu saat Widjanarko Puspojo sakit................

Kata sebuah iklan di televisi,”janganlah menjadi follower,jadilah trendsetter”.Entah siapakah pencipta trendsetternya,yang jelas sudah menjadi kebiasaan di negeri ini kalau seorang tersangka kasus korupsi tiba-tiba menderita sakit.Terlalu banyak untuk disebutkan,karena hampir setiap tersangka kasus korupsi diketahui mendadak sakit menjelang pengadilan digelar atau justru ketika eksekusi keputusan pengadilan hendak dilakukan.Dan biasanya,para tersangka korupsi yang memang kaya raya itu berusaha mendapatkan rekomendasi untuk bisa mendapatkan pengobatan di luar negeri.

Sakit selain sebagai sebuah penderitaan tubuh,sakit juga bisa menjadi senjata terampuh untuk menghindar dari sebuah kewajiban.Pada masa kecil dulu,ketika berangkat sekolah bukan dianggap sebagai sesuatu hal yang menyenangkan,maka berpura-pura sakit adalah cara ampuh untuk bisa bolos sekolah.Biasanya Ibu saya menjadi tidak tega untuk memaksa masuk sekolah dan segera membuatkan surat permohonan ijin tidak masuk kelas.

Sama halnya ketika saya mulai bekerja di sebuah perusahaan perakitan,banyak karyawan yang karena sesuatu hal tidak bisa masuk kerja berpura-pura sakit dengan meminta surat keterangan istirahat dari dokter.Hal itu semata-mata dilakukan agar tidak kehilangan tunjangan absent yang biasanya diberikan kepada mereka yang sebulan penuh masuk kerja tanpa pernah mangkir terkecuali sedang sakit.Di keseharian pun banyak yang suka berpura-pura sakit ketika ada kewajiban siskamling atau gotong royong dilingkungan RT.

Atas nama kemanusiaan dan HAM,maka hukum bertoleransi terhadap terdakwa yang menderita sakit.Bukan sebuah kebetulan kalau kemudian celah ini dimanfaatkan sedemikian rupa.Mulai dari mantan presiden Soeharto,Beddu Amang,Rahardi Ramlan,Thabrani Ismail sampai Bupati Robinhood dari Kutai kartanegara,Syaukani HR mendadak sakit ketika proses pengadilan atas kasusnya akan digelar.Mungkin masih ada yang ingat kasus AM Fatwa,wakil ketua MPR periode sekarang.Di jaman Orde Baru AM Fatwa diseret ke pengadilan sebagai tersangka kasus kerusuhan berdarah Tanjung Priok,dalam keadaan sakit parah.Bahkan AM Fatwa yang datang ke pengadilan menggunakan kursi roda sampai jatuh pingsan ketika mengikuti proses pengadilan tersebut.

Kebiasaan dan kecenderungan menghindar dari proses pengadilan dengan alasan sakit ternyata terus berlanjut dari waktu ke waktu.Akhirnya hanya waktu yang akan bersaksi,apakah Widjanarko Puspojo,Direktur Utama,juga akan melakukan hal serupa dengan mendadak menderita sakit untuk bisa mngulur-ulur proses pengadilan?.Kecenderungan itu bisa saja terjadi mengingat kasus ini sangat kasat mata dan kemungkinan melibatkan banyak orang.Bayangkan saja,orang melakukan korupsi begitu tanpa tedeng aling-aling,melakukan impor sapi fiktif dengan menggunakan PT fiktif pula dalam nilai rupiah yang sangat besar.

Saya teringat dengan kata-kata da’i sejuta umat KH Zainudin MZ tempo dulu.KH. Zainudin MZ mengatakan bahwa lebih gampang untuk meneriakkan anti korupsi ketika dalam posisi tidak bisa melakukan tindak korupsi.Yang sangat sulit adalah bersikap anti korupsi ketika berada dalam posisi bisa melakukan korupsi.Demikian juga dengan yang dilakukan Widjanarko Puspojo.Sebagai seorang Direktur Utama produk orde reformasi,kita maklum kalau beliau adalah sangat anti korupsi ketika belum menempati posisi sebagai ketua Bulog.Sayangnya semangat itu mulai luntur ketika kesempatan melakukan korupsi itu sedemikian terbuka di depan mata.Mungkin,demikian juga adanya dengan kita semua.Kita yang demikian lantang meneriakkan anti korupsi ketika jauh dari kemungkinan melakukan korupsi.Entah ketika kesempatan untuk melakukan hal memperkaya diri sendiri itu ada di depan kita.Masihkan pertahanan diri kuat menghadapi godaan uang yang begitu banyak?

Tuesday, March 13, 2007

Parodi Effendi Ghazalie

Berolok-olok bisa jadi merupakan bagian dari menghibur diri.Menertawakan kegetiran hidup dan membungkusnya menjadi sebuah kelucuan sudah lama dilakukan.Dalam dunia pewayangan kita kenal tokoh Punakawan yaitu Semar,Gareng,Petruk dan Bagong.Secara fisik dan peruntungan hidup para punakawan itu nampaklah tidak beruntung.Fisik yang jelek dan hidup dalam keseharian yang “hanya” menjadi pembantu para ksatria,tidak menjadikan alasan untuk tidak bahagia.Mereka tetap bisa tertawa dengan memperolokkan kehidupan mereka sendiri.

Di masa kini Tukul melakukan hal serupa.Tukul menjadikan diri sebagai bahan olok-olokan.Tukul siap memperolokan diri sendiri dan siap menerima olok-olokan dari penonton meskipun terkadang mencapai batas yang sebenarnya kasar.Namun justru karena kemasan demikianlah acara Tukul banyak disukai.Memperolokan sebuah ketidak beruntungan,bukankah pada hakikatnya tidak setiap manusia dinaungi keberuntungan?.

Lain yang dilakukan Tukul,lain pula yang dilakukan DR. Effendi Ghazalie,seorang pakar ilmu komunikasi,yang membuat kemasan acara di Metro TV “Republik Mimpi”.Di sana Effendi Ghazalie tidak memperolokkan dirinya,namun Effendi lebih suka memperolokkan tokoh-tokoh nasional yang notabene adalah mantan Pemimpin negara kita.Di sana ada Gus Pur yang merupakan tiruan Gus Dur,Habudi yang merupakan tiruan Habiebie,Mega Karti yang merupakan tiruan Megawati Soekarnoputri.Bahkan pada edisi belakangan Effendi Ghazalie menampilkan tokoh tiruan Tukul Arwana yang bernama Tutul Louhan.

Kalau diperhatikan,sebenarnya format acara yang dikemas DR. Effendi Ghazali jauh lebih menarik ketika masih bernama Republik BBM yang ditayangkan stasiun tv Indosiar.Acaranya jauh lebih terasa lucu,menyegarkan tanpa menimbulkan kesan paling benar sendiri.Format acara yang tampilkan adalah pemilihan kandidat Mentri atau Dirjen yang berkaitan dengan isu yang lagi hangat saat itu.Biasanya sentilan-sentilan ringan akan datang dari Presiden BBM dan wakilnya serta bintang tamu yang biasanya salah seorang pakar di bidangnya.

Ketika acara Republik BBM dihentikan,konon ada petinggi negara yang menekan pihak manajemen agar menghentikan acara tersebut,DR Effendi Ghazali memindahkan acaranya ke Metro TV.Di Metro TV format acara berubah menjadi format kantor berita.Maka disebutlah kantor berita Republik Mimpi yang bernama Newsdotcom.Pemeran Presiden juga berubah dari Taufik Savalas ke Butet K dan Wakil Presiden juga berubah dari Ucup Kelik ke Jarwo Kwat.Perubahan yang cukup membosankan karena Jarwo Kwat terlalu mengeksploitasi kata “relevan dan signifikan”.

Sayangnya,ketika format acara berubah menjadi format kantor berita,DR Effendi Ghazalie menjadi semakin keranjingan menampilkan tokoh tiruan mantan Presiden negara kita.Peniruan tidak hanya sebatas gaya bicara seperti Taufik Savalas yang mencoba menirukan gaya bicara Presiden SBY.Namun peniruan sampai kepada gerakan fisik yang sangat detil.Fisik yang tidak setiap orang memiliki kesempurnaan ditirukan sedemikian rupa demi sebuah kelucuan semata.Tengok gaya Gus Pur yang menirukan Gus Dur.Dari cara menutup mata sampai menggerak-gerakkan sudut bibirnya persis seperti Gus Dur.Atau gaya Pak Habudi yang selalu mengerakkan bola matanya secara berputar seperti Pak Habiebie.

Bagi sebagian orang,olok-olokan secara fisik itu dianggap merendahkan martabat mantan Presiden kita.Apalagi tujuan dari itu semula adalah sekedar mengundang gelak tawa.Pantaskah kelucuan gerakan seseorang,kalau tidak boleh disebut kelemahan fisik seseorang,dijadikan bahan tertawaan?.DR. Effendi Ghazale punya jawaban untuk itu semua.Dikatakan bahwa yang bersangkutan tidak merasa keberatan dengan tayangan tersebut.Tentunya tidak berkeberatan tidak bisa disamakan dengan membiarkan sedemikian rupa.Seperti orang terinjak,meski orang tersebut tidak marah karena terin jak kakinya,bukan berarti dia mengijinkan kakinya untuk terinjak.Dalam hati kecil para mantan Presiden tersebut mungkin tersirat perasaan tidak rela dirinya dijadikan bahan tertawaan.

Memang lebih gampang mengkritik dan memperolokkan pihak lain.Namun ketika kritik atau olok-olok itu datang untuk diri sendiri,siapkah kita menerimanya?.Setali tiga uang,DR. Effendi Ghazalie pun tidak siap menerima kritik.Ketika AC Nielsen,sebuah lembaga pemberi rating untuk acara televisi,memberi nilai rendah untuk acara yang dikemas DR. Effendi Ghazali,Efefendi Ghazallie justru menanyakan keabsahan metode pemberian rating dari AC Nielsen.Rupanya Effendi Ghazalli terlalu yakin kalau acaranya memang menarik bagi banyak pemirsa.Demikian juga ketika Lius Sungkharisna,ketua Partai Tionghoa Indonesia-semoga gak salah sebut-punya niatan mensomasi Effendi Ghazalie karena dianggap merendahkan martabat mantan Presiden kita,Effendi Ghazalie justru menuding Lius menuding kepopuleran acara Republik Mimpi.Effendi Ghazalie bukannya belajar dari para hal-hal yang diutarakan pihak lain.Effendi Ghazallie justru terkesan berbalik menyalahkan mereka.Seperti pepatah “Buruk muka cermin dibelah”.

Dahulu para pengamat selalu mengatakan bahwa mereka yang dikritik selalu menjawab kritikan di luar substansi kritikan itu sendiri.Sekarang DR Effendi Ghazalie sebagai pengamat pun kurang lebih melakukan hal yang sama,menjawab kritikan di luar substansi.Hanya satu pertanyaan,beranikah DR Effendi Ghazalie memparodikan dirinya sendiri?.Kalau hanya sekedar berolok-olok riang Tukul telah melakukannya dengan baik.Sebagai seorang lulusan S3 tentunya DR Effendi Ghazalie diharapkan tidak hanya membuat acara seperti yang Tukul lakukan.Tidak perlu menjadi sarjana S3 untuk menjadi seperti Tukul.

Monday, March 12, 2007

Mengkambinghitamkan Tuhan...............

Beberapa waktu yang lalu,ketika AA Gym masih digandrungi oleh Ibu-ibu,seorang jamaahnya bertanya tentang makna takdir.Lebih jauh jamaah tadi bertanya bahwa kalau dalam kehidupan seseorang sudah digaris oleh Tuhan dengan sebuah suratan takdir,maka tidak ada berguna lagi segala daya upaya manusia di dunia ini.Pada waktu itu Aa Gym kurang lebih menjawab bahwa,takdir yang digariskan Tuhan tidak terlepas dari upaya manusia itu sendiri.Tuhan tidak serta merta menggariskan takdir untuk manusia,melainkan takdir terbentuk atas apa yang dilakukan manusia itu sendiri.Contoh yang mudah adalah seorang yang terjatuh di jalanan licin,mungkin akan terhindar dari kejadian serupa seandainya dia memilih melalui jalanan yang tidak licin.

Demikian juga sebenarnya dengan apa yang terjadi belakangan ini di negeri kita.Banyaknya musibah dan kecelakaan yang terjadi tidak lepas dari upaya kita yang serampangan dalam hidup.Kelalaian dan ketidakmampuan mengelola segala sesuatunya dengan benar berakibat cukup fatal dan menyengsarakan hidup orang banyak. Banjir besar,tanah longsor dan berbagai macam kecelakaan sarana transportasi adalah puncak dari keteledoran dan keserampangan kita.

Rasanya terlalu menyederhanakan masalah kalau semua bencana dan musibah yang terjadi adalah bentuk kemurkaan Tuhan.Dengan gampangnya kita melakukan pembenaran diri dan mencoba lepas dari tanggung jawab bersama dengan mengkambing hitamkan Tuhan sebagai penyebab utamanya.Mungkin benar segala musibah tadi merupakan peringatan Tuhan.Namun semata menganggap segala musibah sebagai bentuk kemurkaan Tuhan,sama saja dengan mengaburkan diri dari permasalahan sebenarnya.Tuhan menjalankan fenomena alam sesuai dengan kelazimannya agar manusia lebih banyak belajar dan berpengetahuan.

Kalau kemudian fenomena tobat nasional didengung-dengungkan pada saat sekarang ini,mengulang apa yang dikatakan ustad saya dulu,maka inilah yang disebut dengan tobat sambal.Berhenti berbuat ketika rasa pedas sudah menganggu kita untuk kembali tergoda melakukannya di lain hari.Akhirnya Tuhan “hanya” menjadi pemberhentian terakhir ketika segala sesuatunya sudah berjalan di luar kendali.Sedangkan kita cenderung menjadi lupa diri ketika segala sesuatunya masih berjalan baik.Kita menjadi kurang ajar,selain mengkambinghitamkan Tuhan,kita juga dengan mudah merengek sementara di lain hari kita cenderung untuk melupakannya.

Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang.Tuhan bukanlah Maha Kejam.Segala sesuatu yang terjadi adalah berkaitan upaya dan kerja yang kita lakukan.Hasil yang baik tentu saja akan dinikmati apabila kita berupaya dengan baik dan benar.Hasil buruk akan terjadi apabila kita juga bertindak dengan serampangan dan sembarangan.

Friday, March 09, 2007

Kematian itu menakutkan............................

Sebagai manusia dewasa,banyak peristiwa kematian yang telah dilewati oleh Jarkoni.Namun kematian yang paling membekas dan membuatnya takut adalah kematian teman sekantornya.Teman sekantor Jarkoni tersebut sebenarnya sudah memasuki usia yang cukup tua,53 tahun.Namun yang membuat Jarkoni merasa takut adalah penyakit yang diderita teman sekantornya tersebut membuat teman sekantor Jarkoni mesti berdiam cukup lama di rumah sakit.Mulai saat itu Jarkoni sangat memperhatikan kesehatan.Bahkan untuk sekedar merokok pun,sebuah kebiasaan yang telah lama dijalaninya,Jarkoni mulai takut.Jarkoni mulai berhitung akan kematian yang mungkin juga akan segera menimpanya.

Ketakutan akan datangnya kematian itu milik siapa saja.Bahkan kalangan pemuka agama pun bisa saja merasa takut mengalami kematian.Meskipun dalam keyakinan agama dijelaskan bahwa kematian adalah awal dari kehidupan lain di dunia akhirat,namun ketakutan akan datangnya kematian tetap saja ada.Setidaknya itu terbaca dari pernyataan Din Syamsudin,Ketua Umum PP Muhammadiyah,yang berucap syukur yang tak terhingga setelah lepas dari maut dalam kecelakaan pesawat garuda di Yogya belum lama berselang.

Hidup itu sangat berharga,maka tak heran kalau manusia mengupayakan berbagai cara untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.Bersikap hati-hati dalam menjalani hidup dan berupaya menjaga kesehatan sedemikian rupa sehingga ketika usia memasuki senja tidak dibarengi dengan rusaknya organ-organ tubuh.Bahkan ada yang lebih ekster lagi dengan melakukan operasi plastik sehingga walaupun usia telah menua namun penampilan masih terjaga dan kelihatan awet muda.

Namun banyak juga orang yang menghargai datangnya kematian.Bagi mereka kematian adalah sebuah kehormatan.Tidak seperti mereka yang takut terhadap kematian,kelompok yang menghormati datangnya kematian ini justru memburu datangnya kematian.Baginya kematian adalah sesuatu hal yang akan datang bagi siapa saja,entah sekarang atau nanti.Maka begitu datang untuk kesempatan untuk melakukan kematian dengan cara “terhormat” mereka pasti tidak akan melewatkannya.Pada perang dunia kedua kita kenal pasukan berani mati Jepang yang cukup merepotkan AS dan konco-konconya.Di jaman sekarang pun kita mengenal mereka yang rela mati untuk sebuah “perjuangan” yang mereka yakini.Bom-bom bunuh diri yang marak beberapa waktu lalu adalah salah satu buktinya.

Kematian akan datang kapan saja.Ketika sebuah kematian datang,pada dasarnya kita tidak lebih hidup dari mereka yang mati.Entah esok atau nanti kematian itu pun pada akhirnya akan menghampiri kita.Kehidupan berawal dan kehidupan pun pada saatnya akan berakhir.Dan pada saat kehidupan kita berakhir,adakah kelegaan karena kita telah terputus dari urusan dunia ataukah justru kita akan terbebani urusan lain yang katanya ada di kehidupan selanjutnya?.Entahlah,sejujurnya berhitung dengan kematian,saya pun menjadi takut karenanya.